Rabu, 09 Juni 2010

tip mengurangi merokok

Kata banyak orang yang saya temui, untuk stop merokok itu tidak bisa dengan mengurangi, tetapi harus langsung stop tidak merokok sama sekali. Apa iya? Saya mungkin salah satu orang yang ingin membuktikan bahwa stop merokok bisa melalui tahap mengurangi hingga sama sekali tidak merokok. Tips dibawah ini sudah saya lakukan dan sudah terbukti secara signifikan mengurangi kebiasaan merokok. Dulu saya bisa menghabiskan 2 sampai dengan 3 bungkus rokok dalam sehari, saat ini saya mengabiskan 1 bungkus rokok untuk waktu 1 minggu bahkan lebih. Terkadang rasa rokok juga sudah menjadi asem karena terlalu lama terbuka :))

Berikut tips mengurangi rokok.

1. Jangan membawa korek api atau pemantik
Untuk merokok dibutuhkan korek api atau pemantik –kalau Anda terbiasa menyalakan rokok dengan menggesek batu atau kayu ya silakan saja :)) Dengan membiasakan diri untuk selalu tidak membawa korek api atau pemantik, maka kita akan susah dan berusaha meminjam ke orang lain setiap kali mau merokok. Hal ini sudah saya lakukan cukup lama bahkan sudah menjadi salah satu ciri khas saya dimata teman-teman ;)
Sisi positif yang akan kita dapatkan dari kebiasaan ini:

negri ini

Saat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro
Kupahat hatiku itu lagi
Pada prasasti tugu negriku
Agar para pahlawan negri ini
Tak lagi keluhkan sesal
Harus lahir di negri ini
Sudirman-sudirman reformasi
Harus berkembang di negri ini
Sukarno-sukarno reformasi
Harus bangkit di negri ini
Suharto-suharto reformasi
Agar diponegoro tak lagi keluhkan java
Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes
Agar Patimura tak sia-siakan maluku
Agar Indonesiaku
Tak lagi tangisanku

terdalam

Hei, apa kabar sayangku,
lama sudah kita tak bertemu
Masihkah dirimu,
dendam padaku,
yang dulu melukaimu

Oh maafkanlah semua,
tak pernah diriku sengaja,
jauh kau pasti luka,
dan merasa hina,
salahkan semua padaku, padaku

[Chorus:]
Masihkah kau rasa itu,
yang dulu pernah terindah,
??? kau ‘tuk menghapus semua
Kar’na ku tak akan pernah lupa,
semua yang pernah terindah,

aku dan bangau

Air danau nan tenang

Nyaris beku oleh dinginnya musim

Kala bangau menari diatasnya

Menari bagi sang kekasihnya

Aku berdiri di tepi danau itu

Menikmati indahnya salju yang turun

Lalu aku berteduh di sebuah paviliun

Duduk dan minum teh yang hangat

Bangau-bagau itu menari terus

Tak jarang bangau itu terbang dan mendarat lagi

Sebagian lagi terlihat cemas dan khawatir

Seperti ada sesuatu akan terjadi

Aku berpikir sejenak sambil memandang mereka

Apakah mereka bangau yang kebal udara dingin

Rasanya aku ingin berbagi tehku pada mereka

Tapi mereka hanya terus menari

T

hujan

Hujan turun deras menjelang bulan sebelas
Menyirami halaman depan yang selama ini gersang
Rerumputannya kembali tumbuh hijau
Yang dulu meranggas dimusim kemerau

Kali kecil naik sampai pinggang
Bau tanah basah menguap dari kebun belakang
Aroma pagi terasa hingga siang
Suasana hati sejuk riang

Lelah luluh tak tunggu larut
wajah – wajah pulas tak berkerut
seakan hilang semua kemelut
seakan hidup tanpa maut

Negri sampah

aku tak lagi heran
nusantara ini dipenuhi lautan sampah
disana-sini sering aku memandanginya
kotoran-kotoran manusia yang sejak lama telah ada

untunglah,
masih masih ada mereka
mereka sudi memilih dan memilah kotoran-kotoran itu
biarkan saja…
isi perut mereka adalah hasil jerih payahnya

sahabatku

Sahabatku……….!
Di dalam keremangan hidup ini,
aku berjalan mencari arti kehidupan
teringat aku padamu,
Sahabatku……….!
Engkau yang selalu membantu
di dalam mencari arti kehidupan yang sebenarnya
tapi kini
dirimu tla jauh………dan terlalu jauh untuk ke jangkau
Sahabatku……….!
kepergianmu dengan tiba-tiba
sangat ku sesali
mengapakah aku tak tahu ??
setelah aku tahu semuanya
engkau sudah tiada padaku lagi