Rabu, 09 Juni 2010

Lebih ringan daripada kapas, tetapi jika dihitung menurut beratnya lebih kuat daripada baja. Selama puluhan tahun, para ilmuwan telah mempelajari be

Lebih ringan daripada kapas, tetapi jika dihitung menurut beratnya lebih kuat daripada baja. Selama puluhan tahun, para ilmuwan telah mempelajari benang yang dihasilkan oleh laba-laba pejaring.

Benang sutra tebal—yang terkuat dari ketujuh jenis sutra yang dapat dipintal labah-labah—paling banyak menyedot perhatian. Benang ini lebih tangguh dan lebih kedap air ketimbang benang ulat sutra, yang lazim digunakan untuk pakaian.

Pikirkan: Pembuatan serat industri seperti untuk rompi bermerek Kevlar membutuhkan temperatur tinggi dan penggunaan pelarut organik. Sebagai kontras, labah-labah menghasilkan benang sutra pada suhu ruangan, dengan air sebagai pelarut. Selain itu, benang labah-labah lebih tangguh daripada Kevlar. Jika diperbesar hingga seukuran lapangan sepak bola, jaring benang sutra itu dapat menghentikan pesawat jet jumbo yang sedang terbang!
Tidak mengherankan apabila para peneliti dibuat penasaran oleh ketangguhan benang labah-labah. ”Para ilmuwan ingin mengembangkan sesuatu yang selentur dan setangguh benang labah-labah untuk membuat barang-barang, dari rompi antipeluru sampai kabel gantung pada jembatan,” tulis Aimee Cunningham di majalah Science News.
Tetapi, menjiplak benang labah-labah tidaklah mudah, karena bahan ini dibuat dalam tubuh labah-labah dan prosesnya belum sepenuhnya dipahami. ”Kita jadi tahu diri sewaktu menyadari bahwa banyak orang yang sangat cerdas mencoba meniru apa yang secara alami dilakukan oleh labah-labah yang hidup di rumah kita,” kata biolog Cheryl Y. Hayashi, yang dikutip dalam majalah Chemical & Engineering News.

Bagaimana menurut Anda? Apakah labah-labah dan benangnya yang sekuat baja muncul secara kebetulan, atau apakah ini adalah karya Pencipta yang cerdas?

Tidak ada artikel terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar